Halaman

Senin, 13 Juni 2011

TEORI NEO - EVOLUSI STRUKTUAL – FUNGSIONAL DAN TEORI MODERNISASI


            Teori Neo – Evolusi ini tak lebih mengetengahkan suatu tipologi yaitu suatu klasifikasi tentang cirri utama masyarakat pada tingkat evolusi pada umumnya. TALCOTT PARSONS adalah tokoh teori ini, ia menyadari bahwa teori ini mempunyai kelemahan namun ia tak mengganggapnya , karrena meurutnya pengetahuan sosiologi kontemporer belum siap mengadakan suatu analisis dinamis, karena dia menganggap dalam mengadakan analisis harus mengacu pada analisis komperatif terhadap ciri struktual masyarakat yang berbeda dalam periode histories yang berbeda pula maupun pada periode histories yang sama kemudian dibandingkan dengan kreteria evolusi berupa kemampuan beradaptasi umum yang lebih besar sehingga mampu menghasilkan rangkaian tipe – tipe yang berurutan. Dalam perspektif struktual – fungsional, menurutya studi tentang cirri struktur harus mendahului studi perubahan social . Perspektif  tahun 1950 – 1960 menjadi dasar pengembangan teori modenisasi. Kenapa perspektif  struktual – fungsional yang kurang mendapat perhatian terhadap masalah perubahan social ? Dalam studi sosiologi kontemporer perlu adannya penyelidikan , Namun bukan suatu perkara mudah yang berkaitan dengan kontradiksi metodologi :
  1. Beberapa premis metodologi perspektif  struktual – fungsional.
  2. Kosep difusi cultural dalam bidang ekonomi dan teknologi.
  3. Adannya etnosentrisme diantara para ahli ilmu social barat.

1. Beberapa premis metodologi perspektif  struktual – fungsional.
    Struktual – fungsional mempunyau 4  premis dasar.
1. Masyarakat adalah suatu system yang secara keseluruhan yang terdiri dari bagian yang
    saling bergantung.
2. Sistem yang utuh menentukan bagian – bagian, Artinya : bagian satu tidak bisa
    dipahami secara terpisah kecuali harus saling berhubungan dimana bagian – bagian
    menjadi unsurnya.

3. Bagian – bagian yang harus dipahami dalam kaitannya dengan fungsinya terhadap
    keseimbangan system keseluruhan 
4. Premis yang terpenting dalam menghubungkan A dan C
            - Saling tergantung antara bagian -  bagian tersebut adalah fungsi dari
   keterantungan itu sendiri.
- Bagian yang saling mendukung.
- Dukungan peran itu akan memelihara keutuhan keseluruhan system.  

2. Kosep difusi cultural dalam bidang ekonomi dan teknologi.
    Penganut teori moderenisasi berpendapat bahwa melalui penyebaran kompleks ekonomi dan teknologi barat yang maju itu tanpa terelakan akan mendorong trasnformasi total ( westernisasi ). TALCOTT PARSONS  menambahkan ada 5 pasang orientasi nilai yang saling berlawanan :
  1. Affective ( kasih saying ) Vs Affective Natural ( kasih sayang yang biasa saja ).
  2. Self Orientasi ( orientasi diri ) Vs Collectif Orientasi ( orirntasi yang kolektif )
  3. Universalistic ( Umum ) Vs Particularistic ( Khusus )
  4. Achivement ( prestasi ) Vs Ascribed ( pemberian )
  5. Fungcionaliy Spesific ( Fungsi yang jelas ) Vs Fungcionally diffuse ( fungsi yang panjang ).

3. Adannya etnosentrisme diantara para ahli ilmu social barat.
    Teori  modernisasi memandang “ Trasmormasi Total “ dalam arti westernisasi masyarakat yang sedang berkembang merupakan hasil yang tak terelakan dari kesuksesan penyebaran  kompleks ekonomi dan teknologi barat. Adapun teori struktual – fungsional tentang moderenisasi dalam kenyataannya telah digunakan kamungflase belaka untuuk menutupi watak imperialisme dari kapitalisme barat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar