Halaman

Minggu, 12 Juni 2011

Pendidikan Seks Pranikah Itu Sangat Perlu!

Nah bagaimana dengan klien saya dimuka tulisan ini.? dia beristrikan perempuan ‘baik-baik’ yang sangat tabu membicarakan dan mempraktekkan sex.!  IRONIS banget ya.? sebagai perempuan dewasa, dia sangat ‘rendah’ pengetahuan tentang sex dan mungkin juga tidak mengerti sama sekali tentang hubungan intim ini. bagaimana dia bisa mendidik anaknya dikemudian hari.? jika dirinya masih tetap merasa dosa, jika melihat foto organ vital atau foto tubuh telanjang, jika demikian, pasti dia boro-boro mau beli buku pendidikan sex yang penuh gambar orang berhubungan intim, karena semua dianggap DOSA.! padahal hal ini sangat membantunya untuk mengenali tubuhnya sendiri dan kepuasan hubungan intim bersama suaminya.
duh mikirin DOSA………………????
Berdosa atau tidak berdosa, suci atau tidak suci, sebetulnya bergantung pada pikiran kita sendiri. Daripada capai memikirkan dosa atau tidak berdosa, lebih baik nikmati hidup ini dengan apa yang sudah Tuhan ciptakan dan berikan pada umatnya.

Kita mempunyai tubuh dan pikiran, sebagai manuisa yang hidup dengan berkesadaran, kita yakin hukum sebab akibat yang menjadi dasar kehidupan manusia ada pada kita, dan setiap aksi kita pasti menimbulkan reaksi positif dan negatif untuk kehidupan itu sendiri.
Nah isilah kehidupan rumah tangga kita dengan kenikmatan yang Tuhan beri, yaitu hidup sebagai pasangan yang bisa menciptakan surga duniawi, yaitu “bercinta” dengan segenap jiwa raga, singkirkan semua rasa sungkan, risih, tabu, kotor dan sebagainya. Suami atau istri kita adalah orang yang berhak sekaligus berkewajiban untuk sama-sama melakukannya.

Kita tidak perlu menjadi pemain cinta yang paling baik, tetapi cukup menjadi yang terbaik yang bisa dicapai bagi pasangan dan diri kita sendiri. Sangat perlu diingat gairah seksual tiap orang adalah unik. Sehingga kepuasan yang dirasakan tiap pasangan pun bersifat spesifik.
Kepuasan seksual juga bergantung pada gaya hidup yang mendukung kesehatan badan dan jiwa Anda. Bila ada masalah yang timbul sehubungan dengan kepuasan seksual, sebaiknya coba teliti apa yang terjadi dalam lingkup hidup kita.
Apakah ada sesuatu yang membuat kita gelisah sehingga kurang enak makan atau kurang nyenyak tidur. Atau justru perubahan sikap emosional pasangan kita, yang membuat kita frustrasi, sebab jika kita depresi dan sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, jelas akan sangat berpengaruh pada kegiatan seksual kita. Karena itu, cobalah melakukan sesuatu untuk memperbaikinya, sedapat mungkin untuk mengoptimalkan sensual dan kehidupan seksual untuk kembali bergairah dan sehat.



Sebab cinta mengajarkan pasangan untuk mengalirkan energi, lebih dari sekadar sentuhan fisik. Sehingga pasangan yang bercinta dengan batin, akan merasa- kan hubungan medan elektrik itu, bahkan ketika mereka tidak bersentuhan, atau tidak berada dalam tempat yang sama.

Tentu saja kita diharapkan berkesadaran untuk tidak terjebak dalam hukum yang menghukum diri sendiri, karena umumnya perempuan Timur masih menganggap suatu dosa besar kalau minta kepuasan seks dengan pasangannya, dan berlaku seperti seorang profesional. Nah, lepaskan perasaan itu, ciptakan usaha untuk hidup lebih baik dan dinikmati!
Seseorang yang merasa terpuaskan dan hidup dengan rasa bersyukur, akan bisa memancarkan rasa bahagia untuk orang di sekitarnya. Karena itulah, jadilah orang yang menyenangkan dengan energi kebahagiaan yang terpancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar